Friday, February 26, 2010

Persiapan Panjang Haji dan Umrah


25 Februari 2010 | Kategori: Tips Haji

Lebih dari sekadar persiapan fisik, tidak kalah pentingnya adalah persiapan ilmu dan kebersihan lahir dan batin. Termasuk kehalalan rezeki yang digunakan untuk menunaikan haji atau umrah, maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Keinginan untuk dapat melaksanakan ibadah di Tanah Suci dapat dilaksanakan melalui berhaji dan umrah. Berbeda dengan haji yang hukumnya wajib bagi umat Islam yang mampu, hukum dari ibadah umrah adalah sunnah. Tapi, umrah akan menjadi wajib manakala telah diniatkan atau menjadi nazar.

Setiap Muslim yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah, tersimpan dalam hatinya harapan ketika kembali ke Tanah Air akan mendapatkan ridha Allah SWT dan diterima segala ibadahnya. Bagi yang berhaji berharap menjadi haji yang mabrur. Sedangkan yang melaksanakan ibadah umrah berharap mendapatkan predikat maqbulah atau umroh yang diterima.

Ustadz Bobby Herwibowo, dari Dompet Dhuafa Travel mengungkapkan bahwa untuk bekal persiapan haji perlu dilakukan pesiapan lahir dan batin secara terintegrasi untuk mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. ”Beribadah haji dan umrah perlu persiapan panjang. Secara lahir perlu diperhatikan kesehatan fisik calon jamaah. Karena ibadah haji merupakan ibadah fisik, selain melakukan persiapan manasik haji, perlu juga dilakukan latihan fisik,” jelas Ustadz Bobby.

Menurutnya, salah satu latihan fisik yang diperlukan namun kerap terlupakan adalah latihan untuk duduk. ”Latihan ini diperlukan mengingat para jamaah haji harus duduk selama belasan jam dalam ritual i’tikaf yang merupakan salah satu rukun berhaji,” lanjutnya.

Dari segi usia diharapkan jamaah yang akan berangkat haji berusia di bawah 50 tahun. Sebab, di atas usia 50 dikhawatirkan jamaah akan menemukan kesulitan-kesulitan ketika menjalankan ritual berhaji yang membutuhkan kesiapan fisik yang baik. ”Oleh sebab itu alangkah baiknya apabila kita mulai menata hati dan niat kita untuk mulai mempersiapkan ibadah haji sejak usia 20, atau 30-an,” ungkap Bobby yang yang juga anggota dari Majelis al-Kauni, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

Menurutnya, secara finansial kita dapat mulai mempersiapkan tabungan untuk berhaji sejak jauh-jauh hari sembari mempersiapkan ilmu berhaji melalui banyak membaca dan mendengarkan pengalaman dari orang-orang yang telah terlebih dahulu berangkat. ”Karena ibadah haji merupakan ibadah yang cukup dilakukan satu kali seumur hidup kita perlu mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh untuk menggapai kemabruran,” tuturnya.

Ustadz M Saifullah MA, da’i danKepala salah satu Madrasah Aliyah yang terletak di kawasan Bojong Sari, Sawangan, Depok, Jawa Barat mengungkapkan hakikat dari melaksanakan ibadah haji dan umrah adalah niatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membawa perubahan kepada umat yang melaksanakan tentunya ke arah perbaikan. Mempersiapkan biaya yang diperoleh secara halal, meluruskan niat untuk ibadah, bertaubat kepada Allah, dan meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat, sangat penting untuk dilakukan.

”Allah Mahasuci dan hanya menerima yang baik. Oleh karena itu, harta yang dipergunakan untuk berangkat ke sana haruslah harta yang bersih. Mempelajari cara berhaji dan berumrah dengan manasik haji dan umrah juga jangan sampai terlewatkan. Hal ini merupakan persiapan yang sangat esensil untuk dilakukan sebelum berangkat,” jelasnya.

Menurut alumni UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang ini., sebaiknya kita senantiasa mengerjakan ibadah yang diwajibkan terlewbih dahulu dibandingkan dengan yang sunnah hukumnya. ”Sebenarnya dalam memandang ibadah umroh kita harus mengingat bahwa umrah merupakan ibadah yang sunnah, sedangkan haji merupakan ibadah yang wajib. Apabila kita diberikan kelebihan rizki oleh Allah untuk dapat berangkat haji atau umrah setiap tahun lebih baik rizki tersebut disedekahkan karena haji dan umrah itu hukumnya hanya sekali seumur hidup,” katanya mengingatkan.

Pimpinan Wisata Hati, Ustadz Yusuf Mansur mengungkapkan dalam mempersiapkan diri sebelum kita berangkat menunaikan ibadah haji, kita perlu meluruskan niat, melegalkan harta, melapangkan dada, lincah ibadah, lembut bicara, dan melengkapi ilmu agama yang kita miliki. ”Luruskan niat kita berangkat hanya untuk beribadah karena Allah, memastikan bahwa tidak ada bagian yang haram pada harta yang kita gunakan untuk berangkat, berlatih sabar, pelihara ucapan dan pikiran kita, manfaatkanlah semua waktu yang kita miliki di Tanah Suci hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, serta yang terakhir bekalilah diri kita dengan ilmu berhaji sehingga ibadah yang kita lakukan di sana maksimal,” jelasnya.

Menurut Ustadz Yusuf, dalam mempersiapkan ilmu beribadah jangan sampai kita hanya ikut-ikutan dan tidak memahami maknanya dengan tepat. ”Kita harus memahami makna ibadah yang kita lakukan dengan baik, baik itu shalat, puasa, dan berzakat. Dalam hal berhaji pemahaman ilmu manasik yang kita miliki harus lengkap. Inilah langkah untuk mencapai kemabruran,” ujarnya.

Ia menegaskan, mempersiapkan keberangkatan haji sebaik mungkin dan menjaga kehajian yang diperoleh setibanya di Tanah air, tentunya menjadi kewajiban, sekaligus harapan bagi para jamaah haji, tidak hanya di Indonesia, tapi di manapun. Arah kehidupan yang membawa nilai kebaikan, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang-orang terdekat pun diharapkan timbul setelah melaksanakan ibadah yang menjadi kewajiban bagi seluruh umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial.

Dalam surah al-Baqarah ayat 197, Allah SWT menegaskan, ”Barang siapa yang telah menetapkan niatnya dalam bulan itu untuk mengerjakan haji, makaia tidak boleh rafats (berkata-kata dan berbuat sesuatu yang mengarah kepada seks), berbuat fasik, dan berbantah-bantahan selama mengerjakan haji.”

Menurut Yusuf Mansur, untuk mendapatkan kemuliaan predikat mabrur bagi jamaah yang menunaikan ibadah haji, perlu terkumpul pula di dalam hatinya niat yang ikhlas, melaksanakan haji sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad saw, dan mempergunakan harta yang diperoleh secara halal untuk melaksanakannya ibadahnya. Ci2/yto

Do`a Wukuf

Oleh : MQ Tours and Hajj


1. Astaghfirullahal`azim, allazilailaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih 100X

2. Labbaikallumma labbaik, labbaika lasyarika laka labbaik, innal hamda wanni`mata laka walmuka lasyarika lak.

3. Allahu Akbr, Allahu Akbar, Allahu Akbar lailaha illallahu wallahu Akbar. Allahu Akbar walillahil hamdu 3X

4. Lailaha illallahu wahdahulasyarika lah, lahulmulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihilkhairu wahuwa `ala kulli syaiin qadir 100X

5. Lahaula wala quwwata illa billahil `aliyyil azim, asyhadu annallaha `ala kulli syai in qadir, wa annallaha qad ahata bikulli syai in `ilma

6. A`uzubillahi minassysyaitanirrajim . Innallaha huwassami`il`alim 3X

7. (Surat al-Fatihah) 3X

8. (Surat al-Ikhlas) 100X

9. Sallallahu wamalaikatuhu `alannabiyyil ummiyyi wa `ala alihi wa`alaihis salamu warahmatullahi wabarakatuh 100X

10. Allahumma inni as aluka biwajhikal karim, wajudikal qadim, wabismikal a`zami antusalliya `ala sayyidina Muhammadin wa antagfira lana waliwalidaina wa auladina waikhwanina wa aqrabaina wamasyayikhina wa ashabina wa azwajina wa asdiqainawaliman ausana biddua`i waliman ahsana ilaina waliman lahu haqqun `alaina waliman zalamnahu au`asa`na ilaihi walijami`il muslimina walmuslimat al ahyai minhum wal amwat, waantarzuqannal `uluman nafi`ah wal a`malassalihah, wa anta` simana min jami`il ma`asizzahirati walbatinati, wa antusahhila lana rizqan halalan wasi`an wa antakfiyana syarral asyrari minal insi waljinni waddawabbi wagairiha wa antakhtihmana waiyyahum bihusnil khatimati amin. Wasalallahu `ala sayyidina Muhammadin wa lihi wasahbihi wasallam.

Artinya:
1. Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Maha Kekal dan kepadaNya aku bertaubat 100X

2. Aku datang memenuhi panggilanMu wahai Allah, aku datang memenuhi panggilanMu, aku datang memenuhi panggilanMu tiada sekutu bagiMu. Aku penuhi panggilanMu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat serta kerajaan hanya untukMu, tiada sekutu bagiMu.

3. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah. Allah-lah Yang Maha Besar. Allah-lah Yang Maha Besar dan segala puji bagiNya 3X.

4. Tiada Tuhan selain Allah Yang maha Esa tiada sekutubagiNya. BagiNyalah segala kerajaan dan pujian, yang menghidupkan dan mematikan. DitanganNya segala kebaikan dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. 100X

5. Tiada daya (untuk memperoleh manfaat) dan kemampuan (untuk menolak bahaya) kecuali bersumber dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Aku bersaksi sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya ilmu Allah meliputi segala sesuatu.

6. Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui 3X.

7. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Segala puji bagi Allah Pemelihara seru sekalian alam. yang Maha Pengasih lagi Penyayang, Raja dihari kemudian. hanya kepadaMulah kami menyembah dan hanya kepadaMulah kami minta pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat. Amien 3X.

8. Dengan nama Allah Ynag Maha Pengasih lagi Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad), Allah itu Maha Esa. Allah itu tempat bergantung. Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakan. Dan tidak satupun yang serupa dengan Dia 100X.

9. Allah dan MalaikatNya bersalawat (melimpahkan rahmat) kepada Nabi yang ummi serta kepada segenap keluarganya. Semoga salawat, rahmat dan berkah dari Allah tercurah kepadaNya.

10. Ya Allah, kami mohon dengan zatMu yang mulia, kemurahanMu yang kekal abadi dan dengan namaMu yang Maha Agung, limpahkanlah rahmatMu kepadajunjungan kami Muhammad saw. Ampunilah kami, ayah bunda kami, anak-anak kami, saudara-saudara kami, kaum kerabat kami, guru-guru kami, sahabat-sahabat kami, pasangan-pasangan kami, teman-teman kami, dan orang-orang yang berpesan untuk dido`akan dan semua orang yang berbuat baik kepada kami, dan yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang pernah kami zalimi ataupun yang pernah kami berbuat jahat kepadanya, semua orang-orang Muslimin dan Muslimat yang masih hidup dan yang sudah meninggal. Dan berilah kami rizki, juga mereka dengan kebaikan dunia dan akhirat, pelihara kami dan mereka dari segala macam bencana , huru-hara dunia dan akhirat. Berilah kami ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang bik, peliharalah kami dari semua perbuatan maksiat yang nyata dan yang tersembunyi, mudahkanlah kepad kami rizki yang halal dan luas, hindarkanlah kami dari segala kejahatan manusia, jin serta binatang dan lainnya, dan akhirilah hidup kami dalam keadaan husnul khatimah. Amien. Semoga rahmat dan keselamatan tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya.

Tips Meraih Haji Mabrur

Oleh : Team KBIH Mandiri

Bagi jemaah haji yang benar-benar mau ibadah atas dasar Lillahi Ta` ala, tentu ada tips penting agar lancar, mudah, dan senantiasa sehat dalam beribadah haji. Insya Allah, kelak akan menjadi haji/hajjah mabrur/mabruroh. Tips dan kunci strategis ini tidak bisa dilakukan bagi jemaah yang pergi ke tanah suci karena haji pollitik, haji hanya untuk bergelar haji atau karena ingin dilihat publik (haji riya).

Bila para jemaah telah pasti keberangkatannya untuk melaksanakan ibadah haji, maka mutlak harus memantapkan dan membulatkan tekad dan niat bahwa ibadah haji akan berserah diri ke hadapan Ilahi Rabbi. Berserah diri dan pasrahlah karena Allah, tidak ada beban karena harta, jabatan, anak saudara sekalipun. Inilah yang dimaksudkan niat bersih dan mantap Lillahi Ta`ala.

Selain itu, jemaah haji harus benar-benar bertobat kehadirat Allah SWT. Ya, setelah sampai di tanah suci– bagi yang ke Mekah (sebelum musim haji), insya Allah para jemaah haji akan melakukan salat di Masjidilharam Mekah, termasuk melakukan Tawaf Qudum. Saat itu, selain membaca, dan memahami doa-doa tawaf yang tertulis atau yang sudah dihafal sebagaimana dalam buku doa-doa ibadah haji, maka jemaah harus bersih hati dan memanjatkan atau meminta ampun kepada Allah SWT. Sedangkan bagi jemaah haji yang terbang dari Indonesia langsung ke Madinah, mereka akan berada di tanah suci Madinah dengan ibadah salat dulu di Masjid Nabawi. Apabila beribadah salat fardu/salat sunah atau wirid di masjid Nabawi, usahakan jemaah haji bisa salat sunat/berdoa di Raudhoh. Lakukan evaluasi diri, bertobat, dan munajatkan doa tobat seperti dalam tawaf qudum.

Setelah bertobat, jemaah haji sebaiknya melakukan istighfar secara rutin. Jemaah haji sebaiknya juga mengikis sikap, perasaan, ucapan, apalagi perbuatan jelek yang kadang-kadang terbiasa dilakukan sebelum pergi haji Janganlah merasa ragu dan malu mengakui dosa dan kesalahan. Selalulah bertanya kepada pembimbing.

Selain itu, jemaah haji pun dituntut ikhlas dan pasrah bila menerima cobaan, cepat-cepat istigfar kepada Allah dan jangan lupa memintakan ampunan bagi diri sendiri, orang tua, suami atau istri dan anak-anak serta cucu, semua anggota keluarga, guru, ustaz dan semua orang yang telah berjasa memberi ilmu.

Tips lain yang harus diketahui ialah soal perlunya bersikap hati-hati bila sedang berada di Mina/melontar (nafar awal/nafar stani). Agar jemaah haji meraih kemabruran, juga perlu selalu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Ikhtiar lainnya agar bisa lancar dan meraih peluang haji mabrur adalah berdoa dan membaca Alquran (Prof. H. Pupuh Fathurrahman)

Sumber : http://pikiran-rakyat.com.

Thursday, February 25, 2010

Jadwal Manasik Haji

Pada tanggal 6 Maret 2010 mendatang KBIH Mandiri Solo melaksanakan Pembukaan Manasik Haji Tahun 2010 / 1431H, kegiatan tersebut bertempat di Kampus KBIH Mandiri, Jl. Kahuripan Utara Raya No. 74 Sumber, Solo.
Kegiatan tersebut di isi pengajian dan pengarahan untuk para calon jamaah haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Haji Mandiri Solo

Dan berikut ini jadwal manasik haji berikutnya :

13, 20, 27 Maret 2010 Bimbingan Manasik Haji Kolosal
3, 10, 17 Bimbingan Manasik Haji Kolosal

24 April 2010 Bimbingan Manasik Haji Klasikal
1, 8, 15, 22, 24 Mei Bimbingan Manasik Haji Klasikal
5, 12, 19 Juni Bimbingan Manasik Haji Klasikal

26, 27 Juni Praktek Manasik Haji

3, 10 Juli Bimbingan Manasik Haji Kolosal

29 Agustus 2010 Buka Bersama Anak Yatim Ska dengan Jamaah Calon Haji